Jumat, 28 Mei 2010

==MEMAKMURKAN MASJID==

          "Hanya orang orang yang memakmurkan masjid Allah, orang yang beriman kepada Allah dan beriman kepada hari kiamat, mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, dan dia tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah SWT, maka mudah mudahan mereka masuk golongan orang orang  yang memperoleh petunjuk Allah" (Qs. Attaubah)
          Masjid pada permulaan islam mempnyai fungsi yang menyeluruh, meliputi berbagai pusat kegiatan ummat islam dimana Rasulullah menda'wahkan islam, megerjakan ibadah serta mengatur strategi perjuangan islam melalui masjid. Pada dewasa ini masjid-masjid masih tetap menjalani fungsinya sebagai (markas ummat)islamic centre, dimana selain menjadi tempat ibadah juga sebagai pusat pengembangan ilmu, budaya, sosial, dan da'wah.

Mendirikan....
              Masjid-masjid di berbagai tempat di indonesia umumnya dibangun oleh ummat atas dasar swadaya ummat, sehingga tampak beragam kondisi bangunannya tergantung potensi dan kemampuan ummat, bahkan ada masjid yang kubahnya emas. Sebenarnya, motivasi yang menggerakkan ummat untuk mendirikan masjid adalah didasari oleh keinginan melaksanakan ibadah yang lebih baik dan khusyu. sebagaimana dalam sebuah riwayat tentang Abdullah bin ummi Maktum.
          Abdullah seorang sahabat Rasul yang tuna netra, suatu ketika datang kepada rasulullah untuk memohon izin agar dibolehkan sholat shubuh di rumah saja karena tidak ada yang menuntunnya ke masjid, seraya dia berkata,"ya Rasulullah, bolehkah saya sholat shubuh di rumah saja?" jawab Rasulullah, "ya" (tampaknya Rasulullah memperbolehkan, namun setelah dia beranjak beberapa langkah Rasulullah memanggil kembali):"hai Abdullah apakah kau mendengar suara Adzan?"
jawab Abdullah,"ya saya dengar". lalu rasulullah berkata,"Engkau harus tetap ke masjid, meskipun engkau harus merangkak". Artinya: bahwa sholat fardlu idealnya dilakukan hanya secara berjama'ah di masjid bukan masing-masing berjama'ah bersama keluarga di rumah.
inilah antara lain dasar untuk  mendirikan masjid, jadi sungguh memprihatinkan kalau saat ini masjid hanya makmur seminggu sekali, hanya saat untuk shiolat jum'at.
           Sehingga apabila di suatu lingkungan sudah berdiri satu masjid hendaknya ummatnya berupaya memakmurkan masjid tersebut ,agar masjid tersebut benar-benar sarat dengan orang-orang ibadah, sehingga tepatlah pujian Rasulullah kepada orang-orang yang membangun masjid.

memelihara masjid...
          Masjid adalah milk ummat, pengurus masjid atau majlis ta'lim masjid (DKM) adalah sebagai orang-orang yang diamanatkan untuk mengurus masjid.
Oleh karena itu, setiap jama'ah hendak mempunyai rasa memiliki, peduli terhadap masjid sehingga dia dapat merasakan apa yang dibutuhkan masjid tersebut.
Jama'ah berhak memberikan kritik atau saran kepada pengurus masjid, mengemukakan permasalahan yang terdapat di masjid itu kemudian memberikan solusi.

Kebersihan dan keindahan
          Kebersihan dan keindahan masjid pada dasarnya adalah tanggung jawab pengurus, namun seorang jama'ah telah mampunyai rasa memiliki dan tersentuh hatinya oleh panggilan mencari ridho Allah dengan cara berfikirnya selalu positif dan menganggap ini adalah peluang untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Artrinya masjid adalah tempat ibadah, dan ibadah itu bukan hanya sholat atau dzikir. Diriwayatkan, suatu ketika beberapa orang sahabat datang kepada Rasulullah, mereka orang-orang miskin mereka datang dengan sebuah resolusi: Ya Rasulullah mereka orang-orang kaya, memperoleh pahala dengan sedekahnya sedangkan mereka dengan cara sholat, puasa dan hajji seperti  yang kami lakukan.
lalu bagaimana dengan kami orang-orang miskin? kemudian Rasulullah menjawab," Bertasbih bagaikan bersedekah."
           Artinya berdzikir seperti memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, dan sholawat adalah ibadah orang-orang miskin, sedangkan orang kaya yang memperbanyak dzikir seperti itu, berarti melakukan ibadah yang kurang tepat sasarannya.
          Rasulullah bersabda," tegaknya dunia atas (dukungan) 4 perkara (potensi); Dengan ilmu para ulama (cenekiawan),harta orang-orang kaya, keadilan para pemimpin, dan dengan orang-orang miskin.

و الله أعلم بإ الصواب                                                                                                                                                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar